Jumat, 19 Maret 2010

Barcode System

Teknologi Elektronika dan Informatika menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan terealisasinya rangkaian yang terintegrasi yang terisi beribu-ribu transistor dalam demensi yang compact dan kecil namun mempunyai performance yang sangat bagus.
Keterintegrasian antara teknologi Elektronika dan Informatika dapat dimanfaatkan untuk membantu proses dengan ketelitian dan kecepatan operasi yang tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi ini aktifitas kegiatan dapat berjalan dengan cepat.
Salah satu bentuk kegiatan yang dapat dibantu dengan perpaduan teknologi Elektronika dan Informatika adalah kegiatan administrasi akademiknya. Kegiatan administrasi akademik merupakan salah satu kegiatan yang cukup berpengaruh di dalam membantu keberhasilan proses belajar mengajar yang ada di Perguruan Tinggi. Suatu kenyataan yang ada di dalam Perguruan Tinggi masih adanya kegiatan administrasi akademik yang prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama.

Sistem Barcode

Pada sistem ini sistem barcode berdasarkan NIM (Nilai Induk Mahasiswa) dan setiap Mahasiswa mempunyai Nomor Induk Yang berlainan.
Sedangkan sensor yang digunakan adalah scanner barcode dimana setiap kali ada perintah untuk membaca barcode, lampu infra merah memancarkan cahaya ke kartu barcode, pantulan dari sinar infra merah tersebut dibaca oleh scanner barcode yang kemudian diolah dan dikirim ke komputer sebagai karakter, pengiriman ke komputer mempunyai 2 (dua) jenis type port, yang pertama dengan menggunakan port keyboard baik menggunakan serial maupun PS2, jenis ini merupakan jenis yang paling banyak dipakai di Indonesia karena lebih mudah dalam pengoperasiannya, pada sistem ini scanner barcode mengirim data sama dengan pengiriman karakter lewat keyboard. Sistem yang kedua dengan menggunakan port serial RS 232, yaitu port yang umum digunakan untuk mouse, modem dll, Pada sistem ini komputer harus di set boudrate, panjang byte dan paritinya di sesuaikan dengan scanner barcode.
Simbologi Barcode
Dari banyak barcode yang berbeda-beda, hanya 6 yang umum digunakan diantara lain:
1. EAN
EAN adalah singkatan dari European Article Number. Ada dua tipe utama barcode EAN antara lain:
a. EAN-13
Kode EAN-13 membagi kelompok dalam empat bagian, 3 angka untuk kelompok pertama, 4 angka untuk kelompok kedua, 5 angka untuk kelompok ketiga dan 1 angka untuk kelompok keempat.
Pada tiga digit pertama mewakili negara dimana barcode dikeluarkan, masing-masing berbeda angka (nomor kodenya). Pada nomor 899 diberikan untuk negara Indonesia, empat digit kode berikutnya adalah untuk perusahaan pengguna (manufactur number), lima digit kode berikutnya mewakili kode produk dan dialokasikan oleh perusahaan untuk produk-produk unik, Digit terakhir merupakan check digit.

b. EAN-8
Pada barcode EAN 8 dibuat dengan cara serupa dengan EAN 13 yaitu ketiga digit pertama merupakan Flag, yang diikuti oleh empat digit pengenal singkat (Short Indentifier) berikutnya. Pengenal ini terdiri dari dua digit nomor perusahaan dan dua angka lain untuk produk unik. Digit terakhir juga merupakan check digit.

2. UPC
UPC diciptakan oleh Amerika Serikat yang mewakili Kode Produk Universal (Universal Product Code) dan setara dengan European Article Number, EAN. Kode-kode UPC mudah terlihat mata yang tak terlatih yang hampir sama dengan kode-kode EAN, tetapi hanya akan mengkodekan 12 digit (UPC-A) dan 8 digit (UPC-E)

3. INTERLEVEAD 2 OF 5
Pada kode ini hanya terdiri dari angka-angka tetapi panjangnya dapat berubah-ubah. Satu-satunya faktor pembatas untuk panjang kode ITF adalah kemampuan alat baca yang akan digunakan untuk membaca kode tersebut dan juga bahwa ITF harus memiliki jumla h digit genap.


4. CODE 39
Code39 merupakan kode pertama berupa Aplha Numerik (huruf dan angka). Kode tersebut dapat membaca seluruh huruf besar angka serta karakter tambahan seperti -$/+%* dan spasi. Huruf kecil tidak dapat dikodekan.
Pada kode ini dimulai dan diakhiri dengan tanda bintang (*) yang dikenal sebagai karakter start/stop dan hanya digunakan pada awal dan akhir kode.

mbar 4.1 Barcode Code 3
5. CODABAR
Codabar dapat membaca angka-angka dan -$/+ saja yang dapat dikodekan, karakter alpha tidak dapat dikodekan. Codebar juga menggunakan karakter start/stop, yaitu A,B,C,D dan dapat digunakan sembarang kombinasi, satu untuk memulai kode dan satu untuk mengakhirinya.


6. CODE 128
Code 128 merupakan simbol barcode yang namanya mendefinisikan kemampuan untuk mengkodekan seluruh karakter ASCII 128. Kode ini memiliki ciri khusus berupa karakter start dan stop yang unit untuk pengkodean dua ara dan panjangnya dapat berubah-ubah, baik paritas karakter bar maupun spasinya dan sebuah cek karakter utuk integrasi simbol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar